Minggu, 28 Agustus 2011 0 komentar By: Memet Pe-Q
3 Ancaman Gangguan Telekomunikasi Selama Lebaran 




Jakarta - Regulator dan operator boleh saja telah melakukan persiapan dan pengujian terhadap jaringan layanan telekomunikasi untuk menyambut puncak hari Raya Idul Fitri.Hasil yang diperoleh dari pengetesan pun cukup memuaskan, dengan nilai kegagalan selalu di bawah batas maksimum yang ditetapkan. Namun bukan berarti tidak akan ada ancaman gangguan layanan telekomunikasi ke depannya.

Berikut 3 potensi gangguan yang diprediksi Kementerian Komunikasi dan Informatika
1. Perubahan arah trafik
Dengan tradisi mudik, akan terjadi perubahan pola trafik originasi, dari kota-kota besar ke kota-kota kecil/desa, sehingga kapasitas jaringan di kota-kota besar akan menjadi agak tidak padat. Namun sebaliknya akan menjadi padat di jalur-jalur mudik dan kota-kota tujuan/desa

2. Ketersediaan listrik
Dari laporan para penyelenggara telekomunikasi didapat informasi bahwa untuk beberapa wilayah di luar Jawa, persoalan ketersediaan listrik menjadi kendala untuk memberikan layanan optimal, apalagi jelang Hari Raya.

Kendala ini diakibatkan masih adanya pemadaman bergilir dalam waktu yang lama, sementara untuk menghidupkan generator pihak penyelenggara telekomunikasi selain agak sulit mendapatkan BBM khususnya solar, juga karena harga BBM tersebut kadang cenderung agak mahal.

3. Tingkat dan titik kemacetan 
Kualitas pelayanan telekomunikasi akan dipengaruhi juga akibat kemacetan, yang selain membuat perjalanan terhambat juga trafik akan terkonsentrasi pada BTS daerah yang macet tersebut.

Adapun tempat-tempat yang berpotensi terjadi kemacetan dan membuat kualitas pelayanan terganggu meliputi: tol Jakarta-Cikampek, Nagrek, Pelabuhan Merak, wilayah Jatibarang/Indramayu dan tol Pejagan.Penyelenggara telekomunikasi sendiri sejatinya telah memberikan jaminan komitmen kepada Kominfo dan BRTI. Seperti siap memberikan layanan terbaik jelang, saat maupun sesudah Hari Raya Idul Fitri 1432 H.

Tidak melakukan perubahan sistem yang dapat berpotensi mengganggu kualitas layanan sejak H-7 hingga H+7, menyiapkan tim yang siap sedia selama 24 jam untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang menyebabkan penurunan kualitas pelayanan. 
Terakhir, menyediakan posko-posko mudik di jalur mudik agar pemudik tetap dapat mendapat layanan telekomunikasi seperti membeli voucher pulsa maupun beristirahat.

Sumber: detik.com
Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau masyarakat agar efisien dalam memanfaatkan layanan telekomunikasi untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya dengan meminimalisir mengirimkan pesan masal alias broadcast message.Kepala Humas dan Pusat Informasi Kominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan, setiap orang memang berhak untuk saling bertelekomunikasi, namun disarankan untuk dapat menggunakan layanan telekomunikasi secara efisien.

"Jika jaringan yang digunakan sedang penuh, baik itu di sisi pengguna maupun lawan bicara, disarankan untuk menunggu beberapa saat sebelum mencoba menghubungi lagi guna menghindari jaringan menjadioverload," kata Gatot dalam keterangannyaSelain itu, dalam mengirimkan SMS ucapan Selamat Hari Raya hendaknya tidak dilakukan secara broadcast ke semua handai taulan, kerabat maupun relasi, namun sebaiknya bertahap.

"Sebab antrean di SMS Gateway diperkirakan akan sangat tinggi mengingat saat ini pengguna telepon seluler dan FWA telah mencapai angka di atas 200 juta nomor yang digunakan," lanjutnya.Imbauan ini juga termasuk untuk penggunaan data internet. Hendaknya dilakukan juga secara efisien dan produktif untuk mengakses hal-hal yang penting saja guna menghindari kepadatan trafik data.
"Meskipun Kementerian Kominfo, BRTI dan para penyelenggara telekomunikasi sudah mengantisipasi peningkatan penggunaan layanan internet, khususnya dengan menggunakan media sosial," Gatot menandaskan.

Sumber: detik.com